Garis Waktu Desain Grafis Indonesia TAHUN 90AN

1992

JADEX’92  Upaya menyejajarkan desain dengan cabang kesenirupaan yang lain, juga menjadi landasan kurasi “Jakarta Art & Design Expo‘92” atau “JADEX‘92” yang digelar di Jakarta Design Center tanggal 25-30 September 1992. Untuk pertama kalinya semua cabang seni rupa – seni lukis, seni patung, seni grafis, seni serat, seni keramik, instalasi, desain interior, desain grafis, desain produk, desain tekstil, desain busana, desain aksesori, kria kayu, kria keramik dan kria bambu – ‘dipersatukan’ dalam sebuah pameran besar.

Anggota-anggota IPGI yang ikut serta dalam pameran ini adalah Aten Waluya, Bambang Sidharta, Donny Rachmansjah, Gauri Nasution, Hanny Kardinata, Iman Sujudi, Lessy Sebastian, Priyanto Sunarto, T Ramadhan Bouqie, Tjahjono Abdi dan Yongky Safanayong.

1993

Forum KMDGI (Kriyasana Mahasiswa Desain Grafis Indonesia) pertama di Universitas Trisakti, jakarta

Forum KMDGI berdiri sejak tahun 1993 – diadakan setiap dua tahun sekali di perguruan tinggi yang berbeda – merupakan forum untuk berkumpul, bertukar pikiran, berdiskusi dan apresiasi konsep kekaryaan/konsep kreatif antar mahasiswa desain grafis se Indonesia.

KMDGI pertama kali diadakan di Universitas Trisakti, pada tanggal 10-13 September 1993 diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Desain Universitas Trisakti. Para peserta delegasi yang mengikuti acara tersebut adalah perwakilan dari tiga universitas yaitu dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (Solo), Universitas Trisakti (Jakarta), Universitas Udayana (Bali) dan tiga institut yaitu ISI (Yogyakarta), ITB (Bandung), IKJ (Jakarta).

1994

IPGI ganti nama jadi ADGI (Asosiasi Desainer Grafis Indonesia)

Kongres pertama IPGI diadakan di Jakarta Design Center pada tanggal 7 Mei 1994. Di dalam konggres ini diresmikan penggantian nama IPGI menjadi ADGI (Asosiasi Desainer Grafis Indonesia) serta serah terima jabatan dari pengurus IPGI ke pengurus ADGI (Ketua: Iwan Ramelan, Sekretaris: Irvan Noe’man), pemilihan President Elect (Gauri Nasution), pengesahan AD/ART dan kode etik serta pengesahan Majelis Desain Grafis.

Sumber: Sejarah IPGI-Upaya Menumbuhkan Apresiasi

1996

Program Studi Desain Grafis di Universitas Trisakti menjadi Program Studi Desain Komunikasi Visual, Jurusan Desain, Fakultas Seni Rupa dan Desain.

1997

Studio Desain Komunikasi Visual menjadi Program Studi Desain Komunikasi Visual di bawah departemen Desain FSRD ITB.

1998

22 Januari 1998: Kurs rupiah menembus 17.000,- per dolar AS

Setelah berpuluh-puluh tahun terbuai oleh pertumbuhan yang begitu mengagumkan, tahun 1998 ekonomi Indonesia mengalami kontraksi hebat. Krisis dengan cepat merambah ke semua sektor. Puluhan, bahkan ratusan perusahaan, mulai dari skala kecil hingga konglomerat, bertumbangan. Sekitar 70 persen lebih perusahaan yang tercatat di pasar modal juga insolvent atau nota bene bangkrut. Sektor yang paling terpukul terutama adalah sektor konstruksi, manufaktur, dan perbankan, sehingga melahirkan gelombang besar pemutusan hubungan kerja (PHK).

Perusahaan-perusahaan desain grafis pun tidak luput dari hantaman krisis ini, satu per satu ditutup karena sebagian besar dari klien mereka berasal dari sektor perbankan, konstruksi dan manufaktur. Hanya studio kecil (terdiri atas dua atau tiga orang) yang selamat, karena overhead juga kecil, studio besar yang mampu bertahan pun dipaksa memangkas drastis jumlah stafnya.

1998

15 Oktober 1998

Dibentuk sebuah tim persiapan oleh Rektor Universitas Bina Nusantara, [Alm.] Dr. Th. Widia Soerjaningsih untuk membangun sebuah jurusan Desain Grafis Universitas Bina Nusantara.

22 Oktober 1998

Jurusan Desain Grafis Universitas Bina Nusantara resmi berdiri di bawah naungan Fakultas Teknik.

Kebutuhan akan digital IT sangat dibutuhkan dalam kegiatan sehari-hari, Bead IT Consultant merupakan pilihan tepat sebagai partner anda,kunjungi website kami dengan klik link ini : www.beadgrup.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *