SASS

Mungkin kalian sudah tidak asing lagi dengan yang namanya CSS. Yup CSS (Cascading stylesheet) ini biasa kita gunakan untuk menghias web kita agar terlihat bagus dan cantik. CSS sendiri menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti, jadi buat kalian yang baru di dunia programming pun dapat belajar CSS, namun bagi kalian yang sudah terbiasa dengan CSS, mungkin membutuhkan cara yang lebih efisien karna mungkin penulisan CSS yang masih kurang efektif atau terbilang sederhana. Maka untuk menjawab semua keluhan kalian, dibuatlah yang namanya CSS Prepocessor cara yang lebih efisien dari menulis CSS biasa. Salahsatu CSS Prepocessor yang biasa dipake adalah SASS.

SASS(Sassy Stylesheet) sendiri memberi kemudahan seperti tidak usah menulis kurung buka /tutup, dan juga tidak perlu menulis titik koma diakhir sintaks. Dengan menggunakan SASS sendiri memudahkan kita dalam menulis CSS seperti penggunaan variabel, nesting, mixins , selector inheritance dll. Keunggulan lainnya seperti CSS yang lebih tersutruktur, rapi, mudah dipahami, dan yang paling penting dapat berjalan baik di semua browser.

Kalian bisa melihat website SASS disini. Lalu ada SCSS, sama seperti SASS namun mungkin bagi kalian yang sedikit kurang faham dengan SASS bisa menggunakan SCSS, lalu apa yang membedakan SASS dengan SCSS ?

SCSS merupakan sintaks yang paling umum digunakan yang merupakan superset dari CSS, yang berarti setiap sintak css yang berada di CSS3 bisa digunakan pada SCSS, tetapi bisa menggunakan fitur seperti yang ada pada SASS dan memang penulisaanya lebih mudah difahami bagi kalian yang baru mengenal SASS dan SCSS ini. Biasanya file SCSS menggunakan format “.scss”

Sedangkan SASS sintaks yang lebih dulu muncul dari SCSS yang dikenal sebagai idented syntax yang biasa mengguanakn format .sass. Dan memang ditujukan untuk pengguna yang memilih kemudahan dalam menulis CSS.