Back end Developer

back end adalah segala hal yang berhubungan dengan server (misal pada situs atau cloud) dan database.

Mereka adalah mesin yang bekerja di balik layar, semua yang tidak dilihat oleh pengguna akhir atau berinteraksi langsung, tetapi itu memberi kekuatan pada apa yang terjadi.

Back end developer fokus pada database, scripting, dan arsitektur dari sebuah website. Kode yang ditulis oleh mereka akan membantu mengomunikasi database informasi kepada browser.

Pada umumnya, orang-orang yang bekerja sebagai back end developer dikenal sebagai pemecah masalah terbaik. Mereka dinilai selalu memakai pikiran logis dalam menjalankan pekerjaan.

Selain itu, mereka cenderung lebih tertarik pada fungsi dan sistem daripada tampilan yang akan muncul kepada konsumen.

Secara alur, kerja back end dimulai dari layout atau tampilan layar muka web yang dikembangkan oleh front end.

Dari layout tersebut, mereka akan memilih sistem yang cocok atau sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh klien atau perusahaan. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila kerja keduanya tidak bisa dipisahkan.

Ada beberapa tugas dasar yang dimiliki oleh seorang back end developer. Dilansir dari Career Explorer, berikut adalah sejumlah tanggung jawab dari profesi tersebut:

menciptakan, mengintegrasikan, dan mengelola database

bekerja dengan framework back end untuk membangun software server-side

teknologi server web

integrasi cloud computing

menggunakan bahasa pemrograman server-side

bekerja dengan sistem operasi

mengelola dan mengembangkan content management system (CMS)

integrasi API

pengaturan keamanan dan pencegahan peretasan

melaporkan analisisdan statistik

Bahasa Pemrograman untuk Back End Developer

back end

© Pexels

Sepandai apa pun front end developer dan sebagus bagaimana pun halaman web, akan percuma apabila tidak disertai oleh back end yang andal.

Pasalnya, seperti yang sudah dijelaskan di atas, back end berkewajiban untuk melakukan perhitungan, memproses form, menyimpan data, dan lain sebagainya.

Karena tugas yang rumit tersebut, back end diharuskan memahami beberapa bahasa pemrograman. Beberapa di antaranya adalah PHP, Phyton, Node.js, dan SQL.

Tidak hanya itu, menurut Skillcrush, Ruby juga menjadi salah satu bahasa pemrograman bagi orang yang berada di posisi back end.

Penggunaan beberapa bahasa pemrograman tersebut dikembalikan ke masing-masing back end, meski ada juga yang mensyaratkan karena lazimnya sifat penggunaan.

Dari sekian bahasa pemrograman yang sudah disebutkan di atas, PHP menjadi yang paling populer. Menurut w3techs.com, PHP digunakan oleh 78.4% web yang menggunakan teknologi back end.

Adanya media pembelajaran serta pelatihan yang dapat diperoleh dengan harga yang tidak mahal turut mendorong kepopuleran PHP.

PHP juga menjadi pilihan back end karena penggunaan mereka masif. Jika kamu pada akhirnya memutuskan untuk menjadi seorang back end developer, mempelajari PHP akan sangat menguntungkan.

Pasalnya, selain mudah dipelajari, bahasa tersebut juga banyak digunakan oleh perusahaan sebagai bahasa pemrograman mendasar.

Dikarenakan mereka akan banyak bekerja sama dengan posisi front end, idealnya back end developer juga memiliki pemahaman bahasa pemrograman seperti HTML dan CSS.

Kebutuhan akan digital IT sangat dibutuhkan dalam kegiatan sehari-hari, Bead IT Consultant merupakan pilihan tepat sebagai partner anda,kunjungi website kami dengan klik link ini : www.beadgrup.com