Ada 2 hal yang mempengaruhi nilai dan hasil sebuah desain yaitu konsep dan hasil akhir. Konsep merupakan perwujudan ide dari seorang desainer setelah berdiskusi dengan klien mengenai apa yang ingin dicapai, tujuan, segmen dsb. Konsep biasanya dituangkan dalam bentuk gambar kasar (Sketsa) yang kemudian dipresentasikan terlebih dahulu kepada klien sebelum diolah ke tahap berikutnya.
Tahapan dalam perancangan sebuah desain dijabarkan kedalam 6 proses, yaitu :
1. Konsep
Hasil dari pemikiran ini menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segment / audience yang dituju. Konsep tidak mesti berasal dari bidang desain tapi merupakan gabungan dari beberapa bidang lain tergantung experience dan observasi seorang desainer. Konsep bisa didapatkan dari bidang lain, seperti : ekonomi, politik, hukum, budaya, dll.
2. Media
Untuk mencapai hasil dari tujuan kita terutama mengenai sasaran / segment yang dituju dari desain tersebut, diperlukan studi kelayakan media yang cocok dan efektif untuk mencapainya. Media bisa berupa cetak, elektronik, outdoor, Internet, neon sign, mural dll.
3. Ide/gagasan
Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, literatur, wawasan yang luas, diskusi, wawancara, dll. Agar desain bisa efektif diterima audience dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan. Kadang untuk mendapatkan ide, diperlukan suatu kegilaan, membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, bahkan membenturkan / membuat suatu hal yang konflik / paradoks.
Inovasi dalam membuat sebuah karya desain, mencari jargon-jargon baru pada sebuah iklan atau menerapkan teknik-teknik baru dalam sebuah desain memberikan hasil desain yang berbeda dari kebanyakan desainer. Kenapa harus berbeda karena dengan ketatnya persaingan di dunia grafis mempunyai ciri khas terhadap sebuah desain merupakan suatu nilai tambah.
Contoh : iklan rokok yang memiliki slogan : “Bikin hidup lebih hidup”. Sedangkan kita padahal telah mengetahui bahwa rokok lebih mendekatkan kita pada kematian! But is unique and different right.
4. Persiapan data
Data berupa teks, suara, video atau gambar terlebih dahulu harus kita pilah dan seleksi.. Data bisa berupa data informatif atau data estetis. Data informatif adalah data yang harus ada dan berisi informasi kepada audience bisa berupa foto atau teks, dan judul. Data estetis merupakan data tampilan agar sebuah desain menjadi enak dilihat dan proporsional. Data ini bisa berupa bingkai, background, efek grafis, garis atau bidang.
5. Visualisasi
Berbeda dengan pembuatan desain untuk sendiri atau portofolio, dalam kaitannya dengan pembuatan untuk orang lain (klien) tentu saja kita harus meredam keinginan kita sedikit dan lebih mengutamakan apa yang diinginkan oleh klien, baik dari warna yang dipakai, layout, dsb.
- Desain Typografi,
- Pemilihan warna,
- Layout yang menarik
- Finishing yang rapi dan indah
6. Produksi
Setelah desain selesai, maka desain sebaiknya lebih dahulu di proofing (print preview) sebelum di cetak. Jika warna dan komponen grafis lain tidak ada kesalahan, maka desain anda siap diperbanyak.Pada akhirnya proses tahapan perancangan ini tidak selalu baku seperti ini, bisa disesuaikan dengan budget, waktudan hasil yang diinginkan dari sebuah desain.
Kebutuhan akan digital IT sangat dibutuhkan dalam kegiatan sehari-hari, Bead IT Consultant merupakan pilihan tepat sebagai partner anda,kunjungi website kami dengan klik link ini : www.beadgrup.com