15 Kesalahan Dalam Mendesain Logo

Tiap orang punya kapasitas masing-masing dalam menghasilkan ide untuk sebuah pekerjaan.  Namun tentunya ada hal-hal tertentu yang bisa diminimalisir untuk menghindari kesalahan.  Salah satu pekerjaan yang membutuhkan banyak kehati-hatian adalah mendesain logo.  Tak hanya berhubungan dengan klien, namun kita juga mesti bertanggungjawab pada publik.  Buatlah desain yang baik dan berbanggalah ketika logo karya kita tampil dalam berbagai media.

Berikut ini berapa hal yang bisa menjadi kesalahan dari seorang desainer ketika mendesain logo (kelanjutan artikel sebelumnya: 10 Hal: Hindari Saat Mendesain Logo) sehingga perlu diperhatikan agar Anda bisa menghasilkan sebuah karya orisinil yang lahir dari sebuah kreativitas.

Desain tidak orisinil. Logo Anda harus murni dari ide dan pikiran Anda. Strategi logo dan branding menjadi satu bagian untuk menciptakan sesuatu yang unik dan mudah diingat untuk klien Anda dan konsumen.

Samar / tidak jelas. Setiap logo harus menyampaikan pesan kepada audiens. Jika konsumen potensial tidak tahu apa-apa tentang klien Anda setelah melihat logo, artinya Anda telah gagal.

Raster. Banyak yang mencoba menjadi desainer logo ketika mereka hanya tahu photoshop. Ingat bahwa logo harus scalable.  Menggunakan software vector semacam Illustrator atau CorelDraw adalah cara terbaik untuk membuat logo. Pembesaran atau pengecilan gambar tak akan mempengaruhi kualitas logo.

Terlalu rumit. Banyak desainer baru mencoba untuk memperumit logo mereka dengan menambahkan banyak detail, terlalu banyak kata, slogan, dll. Keep it simple! Logo Anda akan lebih berkesan.

Efek terlalu berlebihan. Secara umum, Anda harus menghindari bevels berlebihan, bayangan, tekstur, filter dan efek lain terlalu berlebihan.  Dimasa depan, logo akan digunakan dalam berbagai media maka hal ini harus diperhatikan.

Menggunakan terlalu banyak jenis font. Cobalah untuk menempel satu font-style (maksimal dua) dalam desain logo Anda. Aturan ini terutama berlaku ketika Anda HANYA melakukan pekerjaan mendesain logo dan bukan untuk pekerjaan desain lain seperti pembuatan poster atau brosur.

Tidak bisa digunakan dalam format hitam putih atau grayscale. Satu hal yang penting untuk diingat tentang logo adalah bahwa akan sering digunakan dalam output hitam putih atau grayscale. Fax atau cetakan satu warna akan menggunakan logo dalam format satu warna.

Tidak memperhatikan pengaplikasian pada media. Ketika membuat sebuah logo, jangan hanya berpikir bahwa sebuah logo hanya akan tampil di internet (kecuali klien sudah mengatakan demikian). Bagi sebuah perusahaan besar, logo akan tampil dalam berbagai media. Pertimbangkanlah bahwa logo Anda akan bisa diaplikasikan pada banyak media di masa depan. Internet, cetak, border, stiker, sablon manual, kaos, signboard dll.

Terlalu abstrak. Logo abstrak bisa menjadi terlihat professional untuk sebuah perusahaan.  Mereka tak harus memvisualisasikan secara jelas apa goal dari perusahaan itu sendiri. Namun desainer sendiri perlu berpikir kapan saat yang tepat untuk menggunakan logo abstrak.

Kombinasi Warna yang buruk. Secara psikologis, setiap warna mempunyai arti dan makna tersendiri.  Cobalah untuk menyesuaikan warna yang Anda gunakan dengan melihat  aspek-aspek dari perusahaan pemilik logo sendiri maupun audiens yang menjadi target pasar.

Kebutuhan akan digital IT sangat dibutuhkan dalam kegiatan sehari-hari, Bead IT Consultant merupakan pilihan tepat sebagai partner anda,kunjungi website kami dengan klik link ini : www.beadgrup.com